Minggu, 29 Maret 2009

Dalam Sujud Panjangku..

Kuhempaskan berjuta keluh kesah dan harapan pada rebahan kening diatas tikar berselimut zikir
Bila tak terkejar mentari
Ingin rasanya kurapatkan sepanjang bulan
Betapa padang rumput cintaku pada-Mu
Seperti minat mengukir asma-Mu diatas awan
Wajah memendang langit dengan doa dihadapannya
Bintang cahayanya tak pernah redup

kelopak tak terpejam, terus menggali makna cinta di dasar hati
Cinta yang takkan tertelan dunia kehidupan

Suara-suara terpenjara di tenggorokan
Pupil menghilang berkelana tak sadar
Akal tak terkendali
Cinta hamba tak pernah mati

Kataku habis lukiskan-Mu
Tiada tertandingi kekuasaan-Mu
Masih banyakkah saat bagiku menggerakkan ruas-ruas jari,
Menggoreskan pena, tuk selalu mengagungkan-Mu?

3 feb '07

Desah Nafas Jiwaku

ada getar yang menyerang jiwaku
membuat nafas yang kuhirup terasa dingin
aku terkungkung oleh cinta
akankah ada jumpa antara aku dengan anganku?

Minggu, 22 Maret 2009

Kisah hidupku bermula sejak dipersatukannya dua insan dalam satu ikatan pernikahan, Andi Muhammad Yani dan Andi Asmawati.
Jam terus berputar, hari kemudian berganti, sembilan bilan sudah aku menumpang dalam perut ibunda. Sudah habis masa. Sudah tiba waktumya aku harus menyaksikan dunia. Pada tanggal 22 mei 1989, peristiwa plu-plus itu terjadi. ada haru yang melahirkan tetesan air mata. Ada harapan yang berkecamuk. Namun, ada pula kesedihan. Konon proses kelahiranku mengalami hambatan berarti. aku sulit dilahirkan. Ibu yang sudah bermandikan peluh, telah kehabisan tenaga. Sang dukun profesional juga tak kalah pusingnya, mungkin baru kali ini Ia menjalani proses sesulit itu.
Keadaan bereubah menjadi sangat tegang....
Deg...deg..deg
O..ow.. sebuah lampu pijar menyala di atas kepala sang dukun, ternyata baru saja terlintas sebuah ide dalam pikirannya. Dilaetakkannya tangan kanan di atas perut ibu, dan dengan gerakan memutar perut ibuku (wow...sadis banget)...seet...!!!
Alhamdulillah.... tepat 12 menit sebelum pukul 12 WITA, aku terlahir di bumi Latemmamala, kabupaten Soppeng.
Oleh kakek buyutku, aku diberi nama ANDI COLLY POJI. Setelah sebelumnya, au diberi nama oleh Ibunda Andi Wiwi Pratiwi. katanya sih, ANDI COLLY POJI itu nama pahlawan wanita dari sulawesi selatan gitu!. katanya juga COLLI POJIE adalah seorang penyair wanita yang menghapal syair-syair dalam sureq Galigo, itu lo, karya sastra yang paling panjaaang di dunia. trus katanya lagi,
eh... dari tadi katanya-katanya!
katanya siapa sih?
ih.. jangan sewot gitu dong!!!
abisnya, katanya mulu!
itu, ehm.. katanya si anu.. eh, katanya merek!
mereka siapa?
udah deh, pokoknya sumbernya bisa dipercaya ko'!.
makanya banyak baca dong?!
sok, lu!
hu..he...!

kisah berlanjut, ketika umurnya setahun, lahirlah adiknya yang diberi nama ANDI JAYANI TADAMPALI, hingg lima tahun kemudian lahir pula si bungsu ANDI THARIZA NAGAULENG.